PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP ETIKA ATAU KESANTUNAN

Jumat, 18 Maret 2011

Pengertian globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.

Globalisasi dapat didefinisikan sebagai intensifikasi,relasi social sedunia yang menghubungkan lokalitas yang saling berjauhan sedemikian rupa sehingga sejumlah peristiwa social dibentuk oleh peristiwa yang terjadi pada jarak bermil-mil (Anthony giddens,2005:84).

Globalisasi adalah proses lanjutan dari perkembangan perekonomian dunia,sutu keadaan dimana segenap aspek perekonomian/pasokan dan permintaan bahan mentah,informasi dan transfortasi tenaga kerja,keuangan,distribusi,serta kegiatan-kegiatan pemasaran atau terintegrasi dan kian terjalin dalam hubungan saling ketergantungan yang berskala dunia (carnoy,1993).

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Makna Etika
Kata etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu “Ethos”, dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti diantara nya tempat tinggal biasa, padang rumput,kanang,kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir, dalam bentuk jamak artinya “ta etha”, artinya adat kebiasaan Prof. Dr.Suwito memberikan tiga pengertian tentang etika dalam bukunya Filsafat Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih yaitu :
1. Nilai atau norma – norma menegenai benr atau salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat, contoh Etika suku Indian, Etika Protestan, dan lain-lain.
2. kumpulan asas atau nilai moral yang berkenaan dengan akhlak,yang dmaksud disini adalah kode etik, contohnya Etika kedokteran,Etika Rumah sakit Indonesia, dan lain-lain.
3. Ilmu tentang apa yang baik an yang buruk dan tentang hak dn kewajiban moral (akhlak), Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai tentang yang dianggapbaikdan buruk) yang bisa diterima oleh masyarakat umum.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Etika / Kesantunan
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Pemikiran Liberalis yang tanpa batas sudah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dengan peradaban budaya timur Indonesia yang begitu tinggi dengan nilai kesopanan, tata krama yang diikat oleh aturan agama, tapi kini sudah terpuruk dengan moral yang rendah dan nilai etika serta adab yg jauh dari kesopanan maupun peradaban manusia yg mengkampanyekan pornografi dan pornoaksi dengan alasan seni, serta berusaha melegalkan kaum homoseksual untuk diakui keberadaannya, dan ajang-ajang miss universe yang mengumbar kemolekan tubuh dan dibingkai dengan latar belakang intelligent pendidikan yang tinggi, yang sebenarnya sudah melanggar batasan budaya Indonesia dan kaidah agama.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Selain itu juga banyak terjadi kasus sex bebas yangdilakukan remaja akhir-akhir ini merupakan akibat dari globalisasi. Untuk itu, orangtua harus bisa menjaga prilaku anaknya agar tidak terpengaruh dengan perilaku seks bebas. Pengaruh seks bebas memang tidak bisa dihindari, karena sekarang ini zaman globalisasi namun, pengaruh perilaku seks bebas bisa dihindari. Kuncinya pada orang tua. Bagaimana orang tuanya menjaga anak-anaknya dan memperhatikan perilaku anaknya agar tidak terpengaruh dengan perilaku seks bebas. Pengaruh seks bebas adalah gejolak yang wajar. Tapi, semua pihak harus bisa menjaganya agar kaum remaja itu tidak terpengaruh perilaku Semua pihak harus bisa menjaga agar jangan samapi terjadi perilaku seks bebas. Termasuk para wartawan. Jangan memberikan judul yang bombastis, menakutkan dan menyeramkan seks bebas.

Sementara itu, pengaruh seks bebas di era globalisasi memang tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah bagaimana orang tua dapat menjadi teman yang baik bagi anaknya. Menjadi tempat curhat dan bisa mengarahkan perilaku anaknya ke hal-hal yang positif. Hal lainnya seperti mabuk-mabukan,maraknya kasus narkoba yang terjadi dikalangan anak muda dan semakin mudahnya ditemukan diskotik terutama di kota-kota besar sehingga mendorong anak muda atau remaja untuk mencari hiburan kesana.

Pengaruh globalisasi terhadap etika atau kesantunan dalam kehidupan berbangsa bernegara yaitu mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat dan juga munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Etika
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai etika antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
5. Perlunya perhatian para orang tua dalam memantau pergaulan dan cara hidup anaknya.
6. Perlu adanya Etika global, yaitu sebuah konsensus dasar tentang nilai-nilai pengikat dan sikap dasar yang dikukuhkan olen semua sistem kepercayaan (agama)meskipun terdapat perbedaan dogmatis. Konsensus memerlukan standar etika fundamental (nilai-nilai universal) yang meskipun terdapat banyak perbedaan wujudnya dalam agama. Sebuah konsensus global dimungkinkan terwujud diatas moralitas dasasr (nilai-nilai universal),seperti kebenaran,keadilan,kemanusiaan,dan semacamnya.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa

0 komentar: